Bukan persoalan mudah untuk menuju istana. Dan Ganjar meniti jalan terjal itu. Jika kepeleset, maka Ganjar pun akan tinggal kenangan sebagai orang yang pernah berpotensi menjadi orang nomor satu di RI.Â
Selama ini Ganjar memang selalu menduduki posisi atas pada setiap survei. Bahkan di alam nyata pun gerakan gerakan mendukung pencalonannya semakin hari semakin marak.Â
Seperti pohon, dalam sebuah pepatah lama, semakin tinggi akan semakin kuat diterpa angin. Hanya pohon pohon yang memiliki akar menghujam ke dalam bumi yang akan mampu menahan terpaan angin. Sekuat apa pun terpaan tersebut.Â
Jadi ingat cerita tentang Amirul Mukminin Umar Bin Khattab. Ketika Amru Bin Ash sebagai gubernur mesir ingin membuat masjid yang megah di Mesir, keinginan itu terbentur pada posisi tanah seorang Yahudi renta yang berada dalam maket perencanaan mesjid. Dengan cara yang halus tidak mempan. Yahudi renta itu bersikukuh pada tanah yang sudah didiami sejak lama itu. Sampai akhirnya dengan cara keras.Â
Pada saat dilakukan dengan cara keras, Yahudi renta itu tak mampu melawan gubernur yang sedang berjaya. Maka satu satunya harapan Yahudi renta tersebut adalah pergi ke Madinah. Mengadukan persoalan dia kepada atasan gubernur yaitu Amirul Mukminin Umar bin Khattab.Â
Setelah Umar mendengarkan cerita Yahudi tersebut, Umar mengambil tulang yang tergeletak di dekatnya. Umar membuat dua garis di atas tulang tersebut dengan pedangnya. Satu garis lurus dan satu garis melintang.Â
Ketika tulang itu diberikan kepada Amru bin Ash sebagai gubernur Mesir, Amru bin Ash langsung membatalkan pembuatan masjid. Â
Seorang pemimpin dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah rakyatnya. Seperti masalah Yahudi renta yang mampu diselesaikan oleh Umar bin Khattab dengan begitu sederhana.Â
Ganjar Pranowo disindir sebagai politikus media sosial. Karena srlama ini Ganjar memang sangat aktif mengelola media sosial nya. Sehingga Ganjar dikritik tidak mempunyai prestasi di dunia nyata.Â