Keluarga ku sendiri tak ada yang pernah lihat. Bahkan tak ada yang peduli. Termasuk aku sendiri.Â
Kalau siang, matahari panas, banyak ibu ibu duduk di bawah pohon jengkol yang rindang tersebut. Mereka ngerupiin apa saja.
Kadang sambil nyari kutu. Kebiasaan yang terus terjaga hingga kini.Â
Dan waktu itu belum Magrib. Tapi suasana sudah agak gelap. Karena sepanjang sore hujan cukup lebat.Â
Aku sedang berdiri di Jendela kamar. Kebetulan tidak jauh dari pohon jengkol. Dari jendela itu, terlihat jelas pohon jengkol.Â
"Hah? "
Seorang perempuan. Berkulit putih. Sedang duduk sendirian di bawah pohon jengkol.Â
Aku kucek mata. Dan dia tetap terlihat jelas. Perempuan itu memandang ke arahku. Dan tersenyum. Padaku.Â
Sejak saat itu, aku percaya dengan Kamdi. Percaya banget. Suer!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H