Gampang cara bikinnya. Tinggal bikin tiga bulan yang berbeda ukuran. Terus disambungin. Tambahin idung, jadi deh.Â
Dia tersenyum. Sepertinya puas dengan manusia salju bikinannya itu. Kemudian dia taruh di teras balkon.Â
Itulah permulaan nya.Â
Malamnya terdengar ketukan yang berulang. Karena yang diketuk pintu atas, yang dengar hanya anakku yang tidur di atas.Â
Ketika anakku buka pintu itu, tidak ada siapa siapa. Karena memang tak mungkin ada tamu yang bisa terbang.Â
Besok paginya badan anakku panas nengigil. Tapi ketika dibawa ke dokter dekat rumah, dokter tidak mendeteksi penyakit apa apa.Â
Setelah anakku sembuh, giliran istriku yang sakit. Ketika istriku sembuh, giliran aku yang sakit. Kemudian balik lagi ke anakku.Â
"Di rumahmu ada sesuatu, " kata l a laki-laki yang cuma ingin mampir ke rumahku suatu sore.Â
Laki-laki itu kemudian pergi begitu saja. Entah kemana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H