"Puspita. Jangan panggil Pus, ya, " kata gadis itu memperkenalkan diri.Â
Puspita sebetulnya kuliah di satu kampus yang sama dengan ku. Hanya beda program studi saja.Â
Waktu itu aku sedang menggarap drama untuk dipentaskan di acara Kegiatan Mahasiswa. Dan Puspita ingin ikut dalam pementasan tersebut.Â
"Sudah pernah main drama? " tanyaku.Â
"Sudah."
"Wah, dimana? "
"Drama horor. Jadi kuntilanak, " jawab Puspita dengan lesung pipit pada senyumnya.Â
Humoris. Itulah kesanku pada Puspita setelah hampir satu bulan selalu latihan bersama.Â
Kadang aku antar pulangnya karena sudah terlalu larut untuk pulang sendiri. Motor vespa buyutku masih bisa diandalkan juga.Â
Keakraban itu terjalin. Hingga akhirnya Puspita menghilang begitu saja. Tak ada jejak yang bisa ku lacak.Â