Militer dengan persenjataan paling lengkap pun akan keok ampun ampunan jika harus menghadapi jari-jari netizen. Â Apalagi cuma begundal begundal yang mencoba peruntungan.Â
Tak ada lagi yang bisa menghentikan serangan paling dasyat saat ini kecuali Tuhan.Â
Mungkin lima tahun yang lalu pun belum terpikirkan bahwa akan muncul kekuatan yang maha dahsyat yang dapat menghancurkan siapa pun yang selama ini mengaku paling kuat. Tapi, semua itu begitu nyata.Â
Ketika jari-jari netizen memfollow, siapa pun akan langsung terangkat derajatnya bahkan tidak jarang juga berbarengan dengan tumpukan pundi pundi yang tiada tara. Demikian juga sebaliknya, ketika jari jemari netizen sudah memutuskan untuk meng-cansel, tak akan ada yang akan bisa menolong nya dari keterpurukan.Â
Dulu, begitu mudah mereka yang punya duit untuk memainkan banyak hal. Permainan belakang yang kadang kejam dan sangat mengerikan. Kaum pinggiran tak bisa melawan karena tak punya apa-apa kecuali ghirah pembelaan.Â
Sekarang alat itu sudah hadir di tangan. Sehingga mampu membela diri jika dipermainkan oleh kekuasaan dan keuangan. Netizen bergerak begitu masif. Apalagi jika nurani sudah ternodai.Â
Kekuatan yang harus tetap dipergunakan untuk membela yg selama ini dilemahkan. Suara Tuhan yang selama ini dibungkamkan. Suara nurani yang selama ini hanya terdengar samar samar di pinggiran.Â
Mari kita jaga bersama. Artinya, jangan sampai salah sasaran. Karena suatu saat bisa saja dimanfaatkan oleh orang gila untuk kepentingan picik dirinya.Â
Berpikir kritis tetap diperlukan sebelum membela orang yang dikesankan menderita. Penderitaan juga bisa diperdagangkan.Â