Teranyar Charta Politika mempublikasikan hasil surveinya. Hasil suvei yang dipublikasikan pada hari Kamis, 12 Agustus tersebut memang tidak mengejutkan sama sekali.Â
Artinya, peran baliho sama sekali tidak ada dalam mendukung pencalonan seseorang. Tidak ada istilah semakin banyak baliho, maka seseorang semakin dicintai rakyat negeri ini. Tidak ada. Dan sepertinya tidak mungkin ada.Â
Beberapa tokoh partai yang dianggap rajin berbaliho ria adalah Puan Maharani (peringkat 9), Airlangga Hartarto (peringkat 10), Agus Harimurti Yhudoyono (peringkat 6), dan Muhaimin Iskandar (sama sekali tidak masuk hitungan).Â
Sementara 7 tokoh lainnya yang masuk bukanlah tokoh yang demen nongkrong di baliho. Mereka adalah pekerja ulet yang sudah menunjukkan jati diri sebagai pekerja untuk rakyat.Â
Bahkan, pemeringkat teratas adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Orang yang dituduh kelompok tertentu di PDIP sebagai pekerja medsos. Â Selain, Ganjar ada juga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ada Menteri Sosial yang sudah kondang saat menjabat walikota Surabaya, Tri Rismaharini, ada Erick Tohir, dan tentunya ada dua pasangan capres cawapres pemilu lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.Â
Ini menunjukkan kecerdasan rakyat yang terus meningkat dalam melihat calon pemimpinnya. Kesalahan pilihan akan membuat penderitaan panjang, selama 5 tahun full.Â
Ada tiga orang kader PDIP yang masuk dalam jajaran top 10. Â Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Tri Rismaharini. Dari ketiga tokoh tersebut, Tri Rismaharini tak perlu kita hitung. Karena beliau kemungkinan akan menolak seandainya ditugaskan sekalipun.Â
Berarti ada dua kader potensial dari partai berlambang banteng tersebut. Dan di antara keduanya terpaut cukup jauh. Antara 1 dengan 9.
Perbedaan lainnya, walaupun Puan berada di posisi buncit survei akan tetapi dia penentu di dalam partai. Posisi Puan sangat kuat dalam partai. Sehingga Puan dapat mempengaruhi warna keputusan partai.Â