Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Duduk di Bangku Depan

15 Juni 2021   10:29 Diperbarui: 15 Juni 2021   10:55 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari rumah menuju busway harus naik angkot dulu. Jika naik angkot, saya selalu naik di depan. Di sebelah sopir. Dengan duduk di sebelah sopir, dompet lebih terjamin keamanannya. 

Sebelum ada busway, dulu sering naik mikrolet 01 jurusan Kampung Melayu - Senen. Selain, berupaya naik di bangku depan sopir, saya juga berupaya naik di bangku tepat di belakang sopir. Kenapa? Tujuannya karena posisi dompet akan berada  berdempetan dengan bangku sopir. Aman dong. 

Nah, bagaimana jika naik bus kota? 

Kalau naik bus kota, metromini, atau kopaja, saya akan memilih tempat duduk di sebelah kanan pinggir. Ada di dekat jendela. Lagi lagi agar posisi dompet mepet dinding. Aman. 

Sulit memang untuk mencurigai seseorang sebagai copet. Tak ada ciri khusus. Paling cuma dari gerak gerik saja. Kalau ada orang yang gerak gerik tidak normal, kemungkinan dialah copet itu. 

Kalau naik bus, saya tidak mau diam di satu tempat. Dalam beberapa waktu selalu bergerak dikit. Jika ada yang mengikuti gerak kita, berarti dia mencurigakan. 

Copet tidak pernah sendirian. Maka, harus berhati-hati jika ingin melawan mereka. Jika kita berteriak sembarangan maka akan diteriaki balik oleh mereka beramai-ramai. Maka, tuduhan bisa berbalik. Ketika kita dalam satu bus tak saling kenal, gerombolan copet cukup berbahaya. 

Kadang saya harus mengalah. Turun walaupun belum sampai tujuan. Kalau ada pak polisi bisa melaporkan nya, tapi terus terang, saya sendiri belum pernah melakukan hal ini. 

Begitulah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun