Benar apa yang diperkirakan sebelumnya. Libur dan mudik lebaran terbukti ikut menaikan penderita Covid. Lonjakan itu kini terjadi.Â
Di DKI sendiri lonjakan lumayan mengkhawatirkan. Dari jumlah 11 ribuan, dalam waktu seminggu sudah menjadi 17 ribuan.Â
Bahkan di tempat tinggal saya, ada yang meninggal karena Covid. Sebelumnya justru belum pernah ada.Â
Begitu banyak juga kemarin yang menentang penyekatan para pemudik. Bahkan yang mengerikan adalah salah satu pendakwah yang menentang penyekatan dan pelarangan mudik dengan dalil dalil agama. Apakah sekarang orang itu akan ikut bertanggungjawab terhadap lonjakan? Pasti tidak. Dia bersembunyi jika terjadi seperti ini.Â
India sudah mengalami. Seharusnya kita mengambil pelajaran dari peristiwa di India. Covid tidak bisa milih milih kegiatan, apakah kegiatan keagamaan atau bukan. Siapa pun yang menyepelekan dengan berbuat sesukanya pasti akan membuat kondisi semakin darurat.Â
Semoga kita semua jangan lagi merasa imun. Bahkan ketika kita sudah mendapatkan vaksinasi sampai dua kali. Bukan jaminan kekebalan. Kita semua tetap harus mematuhi protokol kesehatan.Â
Ada yang nerasa capek menaati prokes. Kita harus terus memberi mereka semangat. Karena, kita tak bisa menghadapi darurat Covid hanya dengan sebagian dari kita. Harus bersama sama.Â
Sebentar lagi ada rencana pembukaan sekolah. Pembelajaran tatap muka sudah dirindukan. Bahkan kadang dibandingkan dengan pembukaan mall segala.Â
Pembukaan sekolah harus benar benar dikaji dengan teliti. Asal buka sekolah akan membuat petaka covid semakin sulit ditundukkan.Â
Mari kita tetap berdisiplin diri.Â