Kamu begitu bahagia dalam tawamu yang selalu membuatku tak pernah akan melupakannya
Kamu melukis dengan tapak kakimu di pantai tanpa henti
Lalu ombak itu buru buru menghapusnya seakan berupaya menyelamatkan kamu dari intaian petualang busuk
Kamu tak marah
Kamu malah semakin bersemangat melukis kakimu di pasir pantai itu
Seakan kamu ingin mengatakan bahwa kamu siap berlomba untuk mengalahkan ombak itu
Kamu sekarang sudah besar anakku, sudah mampu melukis pada detak waktu yang mengintaimu
Aku berharap, kamu tetap seperti dulu ketika berkejaran dengan riak ombak itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H