Pengin rasanya menyerah untuk selamanya. Sudah tak sanggup lagi menjalani hidup ini. Seperti sebuah kalimat yang sudah diberi titik.Â
Laki-laki itu bajingan!Â
Tak pernah bisa dipercaya. Selalu saja punya nafsu yang lebih. Lebih. Dan lebih. Menjijikkan sekali.Â
Masih ada matahari?Â
Semoga tak ada lagi. Biar saja besok dunia ini gelap. Biar semua nya sadar. Ada aku, perempuan yang sudah terbunuh berkali-kali. Dan sekarang ingin kematian yang sebenar benar kematian.Â
Kenapa harus kamu pedulikan?Â
Bukan aku peduli. Tapi rasa sakit itu muncul sendiri. Dia datang begitu diam diam. Terasa ketik kita sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi  kecuali menyerah.Â
Coba sekali lagi.Â
Ini sudah berkali-kali. Jadi, jangan bilang sekali lagi. Nanti bilang lagi, sekali lagi. Besoknya bilang sekali lagi. Kamu bisa berhitung, kagak? Kalau sudah berkali-kali tak sudah dibilang coba sekali lagi. Sok bijaksana. Tapi tak bijaksini. Sekarang coba sekali kali bijak sini. Bisa?Â