Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mas Menteri Kok Menghilangkan Agama?

9 Maret 2021   16:41 Diperbarui: 9 Maret 2021   17:11 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan moralitas inilah yang harus disumberkan pada ajaran ajaran agama yang ada. Jika ada sebagian orang yang menyalahgunakan ajaran agama untuk kepentingan kepentingan sempit diri dan kelompok nya, bukan berarti ajaran agama salah. 

Apalagi para pendiri bangsa ini sudah menjadikan agama sebagai sila pertama dalam Pancasila. Tentu hal itu didasarkan pada pemikiran yang sangat matang tentang masa depan negeri ini. 

Para penerus nya tinggal meneruskan kerja kerja hebat para pendiri bangsa tersebut. Tidak usah malah nyeleneh bahkan menyimpang dari garis yang sudah disepakati bersama. 

Penghilangan agama dalam visi pendidikan 2035 jelas sebagai kerja ngawur.  Pantas saja kalau pendidikan tak pernah lepas dari persoalan yang terus beruntun. Tak ada kerja ngawur dapat menghasilkan hasil memuaskan. 

Segera perbaiki. Titik. Perdebatan kosong harus dihindari. Kritik seorang Haidar sudah cukup mewakili begitu banyak nurani di negeri ini. 

Mas Menteri Nadiem, jangan buang agama dari dunia pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun