Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akan Loloskah AHY?

5 Maret 2021   18:00 Diperbarui: 5 Maret 2021   18:15 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertempuran tak mungkin dihindari lagi. Dan panglima yang sedang diuji masa depan nya adalah AHY. Apakah layak AHY menjadi pemimpin masa depan negeri ini, atau cuma cukup sekian dan terimakasih? 

Politik bukan persoalan biasa. Intrik dalam politik terlalu kejam bagi orang-orang polos dan biasa. Politik adalah ilmu dan seni yang paling sulit jika tidak pernah turun langsung. 

Kita bisa melihat dan membaca sejarah dunia dan sejarah Indonesia. Bagaimana para politikus harus rela dipenjara bahkan meneteskan darah terakhir demi perjuangan politik mereka. 

Soekarno tersingkir karena politik. Soeharto tersingkir secara politik. Habibie, Gus Dur, bdan masih berderet nama lainnya. 

Dan kejamnya politik di negeri ini adalah adanya kelompok atau faksi faksi yang saling menelikung. Siapa yang menang maja dia akan ambil semua. Kekalahan seorang calon ketua umum bukan kekalahan satu orang. Kekalahan seorang calon ketua umum berarti kekalahan yang harus diderita oleh satu gerbong. 

Kekalahan Anies Mata di PKS sebagai contoh. Satu gerbong ikut kalah sehingga berakhir dengan munculnya partai baru sebagai pecahan PKS. 

Nasdem dan Hanura juga jika ditilik dari sejarah nya berasal dari kekalahan satu gerbong dalam pemilihan ketua umum atau semacam nya. Jadi, fakta lapangan menunjukkan faksi faksi keras dalam setiap partai. 

Demokrat di bawah AHY sedang menghadapi persoalan sangat dahsyat. Hanya seorang pemimpin unggul yang dapat menyelesaikan persoalan ini. 

Artinya, AHY sedang diuji apakah dia benar kader demokrat terbaik dan layak menjadi pemimpin Indonesia atau akan kalah dan tenggelam untuk selama lamanya. Semua mata akan tertuju kepada jalan yang ditempuh AHY dalam pusaran persoalan besar yang sudah nyata nyata hadir di depan mata. 

Selama ini masih terkesan berlindung di bawah bayang bayang Bapaknya. Bahkan berita terakhir, SBY turun langsung setelah cukup lama diam melihat gonjang ganjing Demokrat. Turun langsung nya SBY sebetulnya akan berakibat pada ke kurang percayaan publik pada kemampuan politik AHY. 

Seharusnya AHY cukup tampil sendiri menghadapi gonjang ganjing Demokrat. Sehingga keberhasilan lolos akan memperkuat posisi nya. Berbeda jika keberhasilan Demokrat justru karena campur tangan terlalu besar dari SBY. AHY akan terus dicap sebagai kurang dewasa karena selalu berlindung pada bapak nya. 

Kita tunggu akhir cerita ini. Sampai di mana kehebatan AHY sedang diukur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun