Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Begitu Ya Begitu tapi Jangan Begitu

10 Februari 2021   19:21 Diperbarui: 10 Februari 2021   19:27 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pejabat itu sulit dikritik. Dikritik dikit bilangnya mau menjatuhkan segala. Padahal, tahu sendiri kan, buat jadi bupati aja modalnya udah gila gilaan.  Jadi setiap ada kritik terus jadi parno. 

Kalau selevel bupati saja begitu, bagaimana level gubernur, apalagi level presiden. Kalau Pak Jokowi bilang siap dikritik, jadi seperti lelucon yang gak lucu aja. 

Apalagi kalau udah bicara tentang para punggawa. Kesetiaan aparat harusnya kepada negara bukan pada perorangan. Jadi ketika presiden dikritik sebaiknya santuy aja. Eh, kadang malah lebih garang daripada garangan itu sendiri. 

Akibatnya, lelucon kedua muncul lagi. Orang cuma bilang polisi jujut cuman tiga aja ditangkep. Terus orang bilang begini begitu tentang presiden juga diapain gitu. 

Terus gimana dong standar kritik yang paling yahud. Kritik tak ditangkep tapi sampai dan orang yang dikritik malah seneng dengerin kritik tersebut. 

Mungkin model Abu Nawas boleh ditiru juga. Tak ada tuh sejarah nya Abu Nawas dipenjarakan oleh Harun Al Rasyid. Padahal sebagai kholifah dia bisa saja berlaku otoriter tingkat dewa. 

Yah, itu kan dulu. 

Kalau Anda pengen kearifan lokal, sebetulnya di Jawa sudah diajarin teknik mengkritik dengan baik dan benar. Walaupun tidak untuk itu secara sesungguhnya. Bisa untuk banyak hal. Termasuk di antaranya bisa untuk selamat dalam melontarkan kritik. 

Apa? 

Orang Jawa bilang, "Ngono yo ngono nanging ojo ngono. " Saya terjemahkan bebas menjadi seperti judul tulisan ini, "Begitu ya begitu tapi jangan begitu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun