Sampai suatu hari aku diperkenalkan dengan orangtua nya. Di sebuah kampung nanti asri.Â
Dan alangkah kagetnya aku. Ternyata laki-laki itu ada di situ. Dia mengaku sebagai orang tua Salim, sebut saja seperti itu. Pemuda yang mulai dekat dengan ku.Â
"Benar dia bapakmu? "
"Sebetulnya dia bapak sambung. bapakku sendiri sudah lama meninggal. "
Benar juga. Kamu tahu bagaimana perasaanku? Benar benar tak normal. Ingin rasanya aku segera mencari sebilah pisau paling tajam. Mengendap masuk kamarnya. Dan menyelesaikan semua.Â
"Ibu, haruskah aku berdiri bersama orang yang telah melukaimu? "
Ya, ingin rasanya bercerita semuanya pada Salim, agar dia bisa memutuskan untuk memilih. Dan ketika pilihan itu sudah ada, kemungkinan besar Salim akan memilih ku. Lantas dendam ini dituntaskan? Seperti rindu, dendam juga harus dituntaskan, kata Eka Kurniawan.Â
Ibu, haruskah aku merapikan ceritamu yang sempat tercecer?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H