Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ibu, dan Cerita yang Tercecer

7 Februari 2021   14:48 Diperbarui: 7 Februari 2021   15:20 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai suatu hari aku diperkenalkan dengan orangtua nya. Di sebuah kampung nanti asri. 

Dan alangkah kagetnya aku. Ternyata laki-laki itu ada di situ. Dia mengaku sebagai orang tua Salim, sebut saja seperti itu. Pemuda yang mulai dekat dengan ku. 

"Benar dia bapakmu? "

"Sebetulnya dia bapak sambung. bapakku sendiri sudah lama meninggal. "

Benar juga. Kamu tahu bagaimana perasaanku? Benar benar tak normal. Ingin rasanya aku segera mencari sebilah pisau paling tajam. Mengendap masuk kamarnya. Dan menyelesaikan semua. 

"Ibu, haruskah aku berdiri bersama orang yang telah melukaimu? "

Ya, ingin rasanya bercerita semuanya pada Salim, agar dia bisa memutuskan untuk memilih. Dan ketika pilihan itu sudah ada, kemungkinan besar Salim akan memilih ku. Lantas dendam ini dituntaskan? Seperti rindu, dendam juga harus dituntaskan, kata Eka Kurniawan. 

Ibu, haruskah aku merapikan ceritamu yang sempat tercecer? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun