Ada gak sih yang bisa membelikan rindu untuk hidupku yang kian tak tertahankan ini?Â
Sepotong wajah selalu saja membayangi hari hatiku terutama ketika senja mengabarkan cerita tentang cintaÂ
Ya, tak dapat lagi sungai mengalirkan riak riak airnya menuju dermaga tempat dulu kita saling menunggu
Kapan pulang?Â
Aku tak juga bisa memberinya waktu untuk sekadar puing harapan saja
Kapan pulang?Â
Aku selalu saja tiba pada ujung kepastian yang goyah karena senja keburu ditikam pekat malam
Ada matamu di bayang bayang itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H