Selama liburan aku coba ngebut belajar fotografi. Sudah lama banget pengin mendalami dunia yang satu ini. Kalau selama ini melukis dengan kata-kata, rasanya ingin juga melukis dengan cahaya (istilah yang saya ambil dari dedengkot fotografi, Darwis Triadi).Â
Ada sesuatu tersendiri jika melukis dengan cahaya. Menggambarkan paha mulus melalui rangkaian biar imajinatif bukan persoalan mudah. Akan tetapi dengan jepretan orang akan langsung melihat foto yang ciamik di ilustrasi tulisan ini.Â
Selama wfh, saya coba buka berpuluh puluh video Darwis Triadi. Begitu banyak ilmu yang didapatkan di sana. Â Mulai dari memotret di jalanan, sampai memotret model di ruang yang ideal banget. Mulai dari peralatan sederhana seperti HP, sampai peralatan yang super mahal.Â
Bukan hanya itu, saya juga buka buka videonya Marta Suherman. Jika di video Darwis lebih banyak belajar memotret, di video Marta Suherman saya lebih banyak mempelajari cara pengolahan video agar tercipta gambar yang lebih spektakuler.Â
Ada juga video dari info fotografi nya Enche Chin yang lebih banyak mengunggah tentang jenis jenis kamera dan lensa. Di info fotografi banyak diulas perbandingan antara beberapa kamera, keunggulan dan kelemahan kamera kamera baru. Juga bagaimana sebaiknya menggunakan lensa yang cocok.Â
Kalau saya belum menjadi seorang fotografer, bukan berarti saya gagal. Hobi kan bukan untuk sebuah keberhasilan. Hobi itu titik beratnya untuk sebuah kesenangan. Jika kita senang dengan hobi kita, itulah keberhasilan.Â
Sebetulnya, ada juga petualangan trik trik fotografi dari Kelas Pagi. Banyak mengambil ilmu bagaimana membuat trik trik foto yang di luar dugaan.Â
Semua itu dilakoni dengan gembira. Dengan senang. Karena agak sulit untuk mengubahnya menjadi keberhasilan dalam artian malah menjadi sebuah pekerjaan.Â
Kamera juga masih kamera lawas yang dipakai. HP juga HP biasa yang semua orang memiliki. Hasil fotonya juga masih amburadul.Â
Terus haruskah merasa gagal?Â