Perjuangan ku untuk mendapatkan wanita itu tidak sia sia. Akhirnya, dia menyerah dan mau menjadi pendamping hidupku. Do'akan semoga untuk selamanya ya.Â
"Hebat kamu, Bro, " kata Syam. Temanku yang sempat mengajak taruhan karena mengganggap aku pasti kalah dan menyerah.Â
Aku hanya tersenyum melihat wajah Syam yang masih penasaran.Â
"Kamu pake pelet kayak si Rustam ya? "
Aku ketawa ngakak. Selama ini memang beredar berita kalau Rustam menggunakan ilmu pelet untuk mendekati atasannya yang masih jomlo.Â
"Tak segitunya, Syam. "
Ketika undangan sudah sampai di tangan teman temanku sekantor. Belum ada yang percaya sungguh sungguh bahwa akulah orang yang akan duduk di pelaminan mendampingi Medina.Â
Tak ada yang meragukan kecantikan dan keanggunan Medina. Sehingga sudah berpuluh, bahkan mungkin ribuan laki-laki sudah mencoba mendekati Medina. Tapi hasilnya selalu nol.Â
Tak ada yang pernah sampai masuk ke hati Medina. Jangan kan masuk ke hati, sempat bisa ngajak makan saja cuma bisa dihitung dengan jari. Itu pun mungkin karena faktor kasihan agak si cowok tidak ditemukan gantung diri.Â
Keberhasilan ku hingga namaku dan nama Medina berada dalam satu kertad undangan adalah prestasi yang sangat luar biasa. Wajar jika belum satu pun temanku yang otaknya sadar bahwa jodoh itu memang misteri abadi.Â