Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mau Duduk di Merdeka Utara, Lewati Dulu Merdeka Selatan

3 Februari 2021   07:34 Diperbarui: 3 Februari 2021   07:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balaikota Jakarta (Kompascom)

Jakarta bukan daerah istimewa. Jakarta merupakan daerah khusus. Karena Jakarta merupakan ibu kota negeri ini. Dengan catatan, sebelum dipindah ke Kalimantan Timur. 

Setiap daerah pasti punya keistimewaan. Sesuatu yang bisa dibanggakan dan memang harus dibanggakan oleh penghuni daerah tersebut. Karena tak bisa ditemukan di tempat lain. 

Terus jakarta cuma sebagai ibukota? 

Pusat bisnis juga lah. Lihatlah gedung-gedung sepanjang Sudirman, Thamrin, Gajah Mada, Kuningan dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya. Semua bisnis bisa dipastikan kantor pusat di Jakarta. 

Terus? Apalagi uang. Mungkin perkiraan nya bisa di atas lima puluh persen rupiah muter-muter di jakarta saja. Kalau punn singgah ke daerah terus gak lama karena gak betah. 

Itu masih belum seberapa. Kecenderungan ke depan, siapa pun yang ingin duduk di Merdeka Utara harus singgah dulu di Merdeka Selatan. Ini memang baru mulai dari Jokowi. Tapi, naga naganya, akan terus berlaku sebagai hukum alam. 

Ya, siapa pun yang punya hasrat menjadi orang nomor 1 di negeri ini, harus dicoba dan digembleng dulu menjadi orang nomor 1 di DKI. Lulus dari kursi panas Merdeka Selatan baru boleh melenggang ke Merdeka Utara. Kebetulan cuma lewatin Monas doang. 

Orang nomor 1 DKI akan diberitakan begitu masif layaknya RI 1. Kalau gubernur DKI kepeleset saja berita nya akan meng Indonesia sebagai konspirasi menjegal calon kuat RI 1.

Jadi, jangan salah jika ke depan, pertarungan sengit justru untuk merebut kursi DKI 2, bukan RI 1. Karena siapa pun berhasil mrnduduki DKI 1 akan sangat mulus ke arah RI 1.

Itulah keistimewaan provinsiku. Mungkin di peta cuma kecil saja. Tapi, gelegarnya akan selalu nyaring hingga ke Aceh dan Papua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun