Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Trik Menulis Puisi Bagus

31 Januari 2021   13:52 Diperbarui: 31 Januari 2021   14:08 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulislah biar kelak kamu dikenang. Saya lupa itu kalimat dari siapa. Tapi kalimat itu ternyata terus menerus nongkrong di otakku hingga kini. Kalau dibilang betah, ya betah juga. Hitungan waktunya sudah puluhan tahun. Sejak masih sering duduk di bangku taman kampus tahun 1990-an. Ketahuan tuanya ya? 

Akhirnya, sampai sekarang saya dikutuk menjadi penulis. Walaupun aslinya pengetik bukan penulis juga sih. Ah, apa arti sebuah kata? Yang penting paham maksude deh. 

Mungkin kutukannya terlalu keras sehingga sulit banget untuk melepaskan diri dari menulis. Walaupun yang ditulis persoalan remeh temeh, tapi dorongan menulis itu begitu menggelora dalam dada. 

Apalagi sekarang sudah terlanjur bikin resolusi tahun 2021 harus bisa menjadi fanatik. Sehari bisa nulis sampai lima tulisan. Padahal biasanya cuma atu. Kita nikmati saja kutukan itu. Toh, diganjar GO-PAY juga sama Kompasiana. Bisa buat ngebakso bareng gebetan. Eh, mantan deh. 

Lho kok jadi ngelantur. Katanya mau bikin tip tipan kayak orang orang? 

Oh, iya begini. Saya mau bikin tip dan trik bikin puisi yang bagus. Karena ini saya masukkan ke dalam kategori humor, bacanya gak usah serius serius amat ya. Sambil ketawa boleh jika dianggap lucu. Ngarep ya? 

Pertama, kalian harus cari ide yang bagus. Cari ide boleh ke mana saja. Enaknya sambil ngopi di warkop pengkolan. Yang nungguin cuantik. Cuma udah punya suami. Jadi ati ati kalau mau godain dia. Nunggu suaminya mati dulu. Eh, pergi aja. Nunggu suaminya pergi. Kalau nunggu mati kelamaan. 

Jangan sambil ngobrol. Percaya deh. Kagak bakal dapat inspirasi kalau ngopi sambil ngobrol  cari tempat duduk paling pojok. Pasti dikira lagi banyak utang. 

Kedua, jangan buang ide, walaupun ide itu jelek. Kadang banyak penyair yang tidak sabaran. Setiap dapet ide jelek langsung pengin pensiun sebagai penyair. Padahal, jadi penyair saja belum, tapi mau langsung loncat pengen pensiun. Dikira kalau pensiun dapat pesangon, kali. 

Anggap saja semua ide yang datang dan nyangkut di otak kita sebagai ide bagus. Pada dasarnya, setiap ide itu netral. Ketika kita melabeli sebagai jelek maka spontan dia akan menjadi ide jelek. Demikian juga sebaliknya, ketika ide kita labeli ide sebagai bagus, belum tentu bagus juga sih. Tapi percayalah. Kepercayaan diri kamu yang tinggi akan membuat setiap ide yang kamu temui pasti bagus. Kecuali emang sudah jelek dari sananya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun