Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kereta Malam

29 Januari 2021   13:34 Diperbarui: 29 Januari 2021   13:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potongan potongan kenangan itu terus mengejarku saat kereta malam melesat meninggalkanmu setelah stasiun kedelapan

Kau juga masih menyimpan segalanya begitu rapi sebelum ayahmu memberantakkan segalanya

Tak mungkin aku terus melukis langit yang mendungnya begitu rapuh menahan hujan

Aku bukan Rama yang rela berperang demi Sinta tapi kemudian dibuangnya ke dalam kobaran api amarah laki-laki

Aku juga bukan Rahwana yang berani mengorbankan segalanya hanya untuk entah apa

Aku cuma pengelana yang berkelana dari satu malam ke malam lainnya

Dan kereta malam ini mungkin sudah terlalu hafal dengan nyanyian yang kunyanyikan untuk menahan sepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun