Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siapa yang Mengetuk Pintu?

9 Januari 2021   14:05 Diperbarui: 9 Januari 2021   14:12 3291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebetulan kami bertiga belum ada yang ngantuk, sehingga kami terus saja ngobrol ngalor ngidul. Sudah sekitar 5 tahun kami berpisah sehingga kami memutuskan untuk tidak tidur malam ini. 

Pertama kali yang mendengar suara ketukan itu si Rohim. Tapi karena tak mungkin ada tamu malam malam, Rohim tak mempedulikan suara ketukan itu. Dia terus saja menuju kamar mandi. 

Waktu di kamar mandi sendirian, suara ketukan itu terdengar semakin jelas. Jarak ketukan nya ritmis. Sekitar 7 ketukan yang berhasil dihitung Rohim. 

"Tadi ada suara ketukan, " kata Aziz yang baru kembali dari kamar mandi. 

Mereka berdua memang datang ke rumahku untuk merayakan pertemuan ini. Kebetulan keluargaku sedang pergi ke tempat saudara yang mengadakan hajatan. 

"Tak usah kalian hiraukan, " kataku pada mereka agar tak takut. 

Dan kami bertiga ngobrol lagi. Sampai akhirnya, suara ketukan itu terdengar oleh kami bertiga. Kami langsung diam untuk memastikan suara ketukan itu. 

Lama kami diam, tapi justru suara ketukan itu tak terdengar. Akhirnya kami ngobrol dan ketawa ketawa lagi. 

"Tadi malam ada suara ketukan pintu, Bun, " ceritaku pada Bunda siang hari ketika mereka sudah pulang. 

"Beberapa hari ini, di kampung kita memang sedang ada misteri ketukan pintu. Sudah ada sepuluh rumah lebih yang cerita ada ketukan pintu malam malam, " jelas Bunda. 

Mendengar penjelasan bunda, aku dan dua kawanku itu justru semakin penasaran. Rencananya nanti malam kami akan begadang semalaman lagi. Sengaja nunggu yang suara ketukan itu. 

Rencana kami akan buka pintu jika ada ketukan. Dan pengin lihat sebetulnya siapa atau makhluk apa yang sudah bikin resah di kampung ku. 

Senter dengan baterai enam sudah aku siapkan. Sinar nya terang banget. Kalau ada makhluk tentu akan tersorot dengan jelas. 

"Aku lewat pintu belakang saja dulu. Nanti aku beri tanda, baru kalian buka pintu yang diketuk, " kata Rohim. 

Kami bertiga memang pernah tiga tahun nyantri bareng di pesantren Mukmin. Kami tak percaya setan yang bisa ketuk ketuk pintu segala. 

Dan kami akan membongkar misteri ketukan pintu nanti malam. Tekad kami sudah bulat. 

Pukul 09 kami sudah ngobrol di ruang tengah. Di sebelah pintu yang kemarin terdengar ketukan. 

Do'akan ya kami bisa membongkar misteri ketukan itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun