Menjengkelkan ketika di grup WA ada manusia yang berkampanye anti vaksin. Kalau dia mau mati sendiri tentu tak masalah. Akan tetapi, jika mereka mengajak orang lain untuk menjadi bodoh bersama mereka, kann harus dilawan.
Bukan alasan kesehatan mereka menolak vaksin. Lebih karena alasan politik. Orang yang menolak sama persis dengan yang selalu anti pemerintah.Â
Ketika ada berita pemerintah akan menggratiskan hanya untuk sebagian warganegara dan sebagian lagi, warga superkaya untuk membeli vaksin, mereka yang teriak teriak bahwa vaksin merupakan kewajiban pemerintah. Bahkan mereka melanjutkan dengan menggugat pembayaran pajak segala.Â
Ketika kemudian pemerintah menggratiskan pun mereka tetap menggonggong bahwa vaksin yang dibeli pemerintah merupakan vaksin abal-abal dari Cina. Mereka memang paling gapa kalau jualan Cina walaupun HP mereka yang gunakan juga semuanya bau Cina.Â
Susahnya menghadapi manusia yang memang secara politik sudah tak bermoral. Oposisi tak apa, bahkan harus ada agar pemerintah tak sewenang-wenang. Tapi, oposisi yang asal beda dengan argumentasi yang tak masuk akal juga akan menjadikan sebuah negeri hancur.Â
Bagi saya sendiri, ada dua jalan menghadapi para penolak valsin yang berlandaskan politik kotor tersebut. Pertama, berikan denda yang tinggi. Â Karena vaksin merupakan kewajiban maka bagi para penolaknya dikenakan denda.Â
Bagaimana pun juga jika virus masih ada di beberapa orang bisa jadi hal demikian akan menggagalkan vaksin untuk orang lain. Sehingga denda memang sangat layak.Â
Kedua, dibiarkan saja dengan pencatatan data mereka. Jika suatu saat mereka mengalami hal yang tak terduga juga selayaknya dibiarkan saja. Mereka toh sudah bertekad mati dengan baik dan benar versi mereka.Â
Hanya saja, negara memang menjadi terkesan tak manusiawi. Walaupun kelakuan mereka sudah dari awal tak layak dipertimbangkan kemanusiaan nya.Â
Jalan pertama memang lebih pas. Memberlakukan denda bagi siapa pun yang menolak vaksin. Sehingga negara ini lebih terjamin keselamatan nya.Â
