Malam tahun baru memang selalu diliputi dengan rintik gerimis. Tidak besar tapi terus menerus turun hingga jam 3 malam. Membuat malam tahun baru semakin sepi. Tahun ini memang dilarang mengadakan pesta pesta.Â
Aku mencoba membelah sunyi malam dengan menyalakan sebatang rokok. Â Dalam dalam kuhisap. Â Kehangatan menjalar dalam pori pori.Â
Ada suara binatang dan bunyi tapaknya pada tanah yang basah. Karena gelap, aku tak bisa melihat dengan jelas, binatang apa yang berjalan tak jauh dari tempat ku duduk.Â
Beberapa detik kemudian baru kelihatan kalau binatang berwana hitam itu seekor babi.Â
"Babi, " pikirku setengah gak percaya.Â
Babi itu menuju tempat dudukku. Aku bangkit untuk mengambil potongan kayu yang biasanya ada di dekat tempat duduk itu. Ngeri juga kalau sampai diseruduk babi.Â
Ketika aku sudah temukan kayu segede lengan, babi itu malah berbalik. Aku pun ikuti babi itu, dengan kayu tetap siap di tangan.Â
Babi itu berjalan menuju arah masjid. Lorong ke masjid memang sepi. Â Banyak pohon besar di samping kiri dan kanannya.Â
Ketika sampai di gang yang bercabang, babi itu berhenti. Seakan sedang mempertimbangkan jalan yang akan ditempuhnya.Â
Aku ikut berhenti. Takut juga kalo sampai babi itu berbalik dan menyeruduk ku.Â