Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa Tanggung Jawab Partai?

7 Desember 2020   06:36 Diperbarui: 7 Desember 2020   06:45 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konpers KPK (Kompascom)

Kecurigaan terhadap partai memang wajar. Mereka berasal dari partai. Dipilih partai. Menjadi petugas partai. Kenapa partai masih asik asik aja? 

Saya tidak tahu prosesnya, apakah presiden menerima banyak nama dari partai kemudian memilih salah satu atau salah dua dari yang banyak itu, atau memang partai hanya menyodorkan nama itu sambil mengancam mau tak mau presiden harus memilih nama yang diajukan partai tersebut sebagai menteri. 

Akan tetapi, jelas tak mungkin presiden yang memilih sendiri sebebas mungkin dari kader partai yang dianggap mampu bekerja baik dan tak mungkin korupsi.  Sehingga, masih ada tanggung jawab partai di situ. 

Tak boleh partai hanya tampil hanya untuk meminta maaf. Tak perlu permintaan maaf itu, kalau hanya untuk pantes pantes saja. Apalagi kalau minta maaf pun tak? 

Menteri independen sepertinya tidak ada yang ditangkap polisi karena korupsi?. Kenapa? 

Ini juga kecurigaan lagi jadinya. Menteri independen tidak punya utang jasa kepada siapa pun. Menteri independen hanya bertanggung jawab kepada Presiden belaka. Ketika presiden berharap kerja baik, maka mereka mampu menjawab harapan presiden tersebut. 

Sebut saja Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, dan Basuki. Mereka adalah menteri hebat yang penuh integritas. Punya kapasitas dan kapabilitas lebih. 

Berbeda dengan menteri dari partai. Yang dari hari pertama saja sudah dipenuhi berbagai pertanyaan ragu.  Kinerja mereka sama sekali belum terlihat sebelumnya. Bahkan namanya saja nyaris belum pernah terdengar. 

KPK harus terus menelusuri aliran dana para menteri koruptor. Lebih penting lagi, KPK harus mampu menyelidiki juga, apakah ada duit yang mengalir ke partai asal mereka. 

Memang sulit. Sangat sulit. Karena mereka akan mengelit ngelitkan semua jalur duit korupsi. Akan tetapi, KPK tentu akan mampu menelusuri dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun