Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laki-laki yang Menghamili Istrinya Sendiri

19 Oktober 2020   11:06 Diperbarui: 19 Oktober 2020   11:09 2310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pikir, aku salah nulis judul cerita ini. Ternyata tidak!  Kalian juga pasti pada awalnya akan menyangka kalau judul cerita ini salah atau ada yang kurang tepat. Ternyata, tidak juga! 

Begini ceritanya. 

Sebut saja laki-laki itu bernama Kimda. Seorang laki-laki tulen karena dia punya titit. Dan tititnya tiap pagi bangun, seperti titit semua lelaki di dunia ini. 

Kimda juga bekerja layaknya laki-laki lain. Jabatan di kantor selalu naik, bahkan bikin teman teman satu angkatan ngiri pada Kimda karena jabatan Kimda paling kinclong di antara mereka. 

Kelemahan Kimda cuma satu, vdan tentu saja bukan lemah sahwat. Sahwat Kimda jelas normal. Paling tidak, jika diukur dari burung yang selalu bangun membersamai nya di pagi hari. 

Kelemahan Kimda hanyalah belum punya pacar. Padahal, laki seumuran dia, semua sudah kawin. Bahkan teman SD Kimda ada yang sudah mau ngawinin anaknya lagi. 

Terus berdasarkan informasi teman, sebaiknya Kimda ikut biro jodoh online. Pasti banyak yang mau. Pake banget. Karena wajah Kimda lebih mirip Tom Cruise daripada Tom Cruise nya sendiri. 

"Siapa tahu jodohmu disediakan di situ, Kim, " saran Sodikin. Teman dan sekaligud sahabat Kimda di kantor saat makan siang bareng. 

Kimda hanya mengangguk. Walaupun merasa harga diri turun kalau sampai ikut kayak gituan. 

Tapi, mau dikata apa lagi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun