Sebagai santri baru, Kamdi termasuk golongan paling rajin. Mungkin karena niat nya yang sangat dalam sehingga Kamdi tak ingin menyia nyiakan waktunya tanpa menyerap ilmu di pesantren barunya.
Setiap malam jumat, selalu diadakan solat tahajud. Setiap santri dibangunkan oleh para senior untuk melaksanakan solat tahajud. Karena jumlah santri banyak sehingga kadang harus antre berwudu.Â
Kamdu tak mau waktunya terbuang untuk antre. Sehingga Kamdi berupaya bangun lebih dulu, dan tentunya berwudu lebih dulu.Â
"Wah, gak boleh terlambat, " kata Kamdi dalam hati.Â
Kamdi langsung bangun. Menuju masjid yang jaraknya sekitar seratus lima puluhan meter dari areal pondok pesantren.Â
"Kok agak sepi ya? " Kamdi membatin.Â
Tapi langsung disingkirkan rasa was was nya. Kamdi langsung masuk masjid yang kosong itu. Kamdi sengaja tidak menyalakan lampu. Kata salah seorang ustad, solat malam dalam keadaan gelap akan lebih membuat seseorang khusyu.Â
Solat tahajud dilakukan Kamdi dengan lancar. Dan tentunya khusyu. Â Air mata Kamdi tak terasa mengalir di antara bacaan ayat ayat sucinya. Mungkin inilah pertama kalinya Kamdi merasakan hati yang amat tenteram.Â
Kamdi belum melihat seorang pun temannya datang. Mungkin terlalu cepat Kamdi datang.Â
Kamdi bangkit. Â Kamdi ingin solat tasbih. Baru pernah sekali Kamdi melaksanakan solat tasbih.Â