Sudah dua hari jendela kamar depan rusak. Awalnya, memang sudah rayapan. Ketika aku sedang memindahkan kursi, secara tak sengaja kursi itu menghajar sisi luar jendela. Langsung goyah. Cukup disenggol sedikit juga pasti akan rontok.Â
Kamar depan memang tak ada yang menghuni nya. Dulu, dihuni abakku mbarep. Tapi karena dia kuliah di kota lain, terus kemudian bekerja di kota itu, akhirnya kamar itu kosong.Â
Untung jendela yang rusak yang ke arah samping. Â Orang tak akan tahu jika jendela itu rusak jika dia hanya lewat di gang depan rumah saja.Â
"Jendela nya kenapa belum dibenerin, Pak? " tanya anak keduaku saat melihat jendela rusak itu dua hari aku diamkan saja.Â
Entah kenapa, padahal jika saya membenarkan pasti gak nyampe meyita waktu sehari. Â Walaupun bukan tukang, tapi kalau cuma benerin jendela rusak sih bisalah.Â
"Nanti lah, " jawabku malas.Â
"Keburu nanti ada maling yang tahu, Pak. "
Aku diam saja duduk di teras.Â
"Jendelanya belum diperbaiki juga, Pak, " giliran Kamdi tetangga rumahmu mengingatkan.Â
"Belum sempat, Pak Kamdi, " jawabku pura-pura sibuk.Â
"Gak takut ada maling lewat situ? "