Siapa pun pasti sudah tahu dan familiar dengan muka Ahok. Setelah menjadi cawagub DKI bersanding bersama Jokowi, orang mulai mengenalnya. Dan lebih mengenal lagi ketika dia diangkat menjadi gubernur DKI menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia.Â
Ahok menghiasi layar televisi dan media media ketika dia didemo karena dianggap telah menista agama. Kemudian diadili dan dimasukkan hotel prodeo.Â
Dan masih banyak kontroversi lain dari orang yang ahli tata kelola tapi dianggap lemah tata kata ini. Paling akhir, setelah diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina adalah kritik pedasnya terhadap pertamina dan usulnya tentang pembubaran kementerian BUMN.Â
Dan hampir semua orang di negeri ini mengenal dan familiar dengan orang hebat bernama Erick Tohir. Setelah berhasil sebagai ketua penyelenggara Asian Games kemudian berhasil pula mengantarkan Jokowi menduduki kursinya di Medan Merdeka Utara untuk lima tahun ke depan.Â
Erick Tohir sendiri sekarang menjabat sebagai menteri BUMN. Seorang Menteri yang berhak untuk mengangkat dan memecat pejabat di BUMN. Termasuk juga yang mengangkat Ahok menjadi Komisaris Utama pertamina. Tapi belum memecatnya.Â
Dalam hal demikian, Ahok mempunyai posisi yang lebih rendah dibandingkan posisi Erick. Seharusnya Ahok siap jika dipanggil oleh Erick setiap saat. Seperti Erick jika dipanggil presiden setiap saat.Â
Tapi kenapa ada kabar Ahok marah-marah ketika dipanggil Erik?Â
Nah, ini dia cerita aslinya. Simak dengan baik ya. Jangan sampai salah faham.Â
Ahok waktu itu sedang makan di sebuah Mall. Â Ketika selesai makan, Ahok pulang dong. Iya, pulang. Masa nginep?Â
Ketika sampai di tempat parkir. Tukang parkir sudah siap menjalankan tugasnya.Â