Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benarkah Mereka Ramai-ramai Menjegal Anies?

12 September 2020   05:26 Diperbarui: 12 September 2020   05:29 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan, Kompascom

Jakarta dengan Anies Baswedan nya memang selalu seru. Sangat layak berita. Dan akan selalu begitu. Entah sampai kapan. 

Beberapa kali berseteru atau bersilang pendapat dengan menteri. Bahkan ada yang bilang sebetulnya perseteruan sesungguhnya adalah dengan presiden. Para menteri hanya ikut meramaikan saja. 

Semua orang tahu, jika Jokowi memang lebih condong ke Ahok, pada saat pilkada Jakarta. Ahok yang pernah menjadi wakil Jokowi di Balaikota dirasa lebih nyambung. 

Sementara, Anies yang pernah ikut bergabung dalam kabinet Jokowi sebagai Menteri Pendidikan selama dua tahun, lebih terasa sebagai orangnya mantan wapres Jusuf Kalla tidak atau kurang diberkenani presiden.  Ketika Anies Baswedan yang tampil sebagai pemenang pilkada DKI, masih banyak yang melihat hubungan kurang baik antara Medan Merdeka Selatan dengan Medan Merdeka Utara. 

Perseteruan terakhir adalah ketika Anies Baswedan mendadak sontak hendak menetapkan Jakarta dalam PSBB. Maka, muncullah Erlangga Hartato dengan membawa pesan sebaliknya. 

Benarkah para menteri itu sedang menjegal Anies? 

Jakarta memang bukan Banten, Jawa Barat, atau Jawa Tengah.  Jika ada kejadian sebesar apa pun di Banten, hanya akan berdampak film Banten. Demikian juga dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah.  Apa pun yang terjadi di Jawa Barat atau Jawa Tengah, hanya akan berdampak lokal. 

Karena kejadian di Banten, Jawa Tengah atau Jawa Barat hanya akan berdampak lokal, untuk apa seorang menteri ikut cawe cawe, misalnya. Tak ada relevansinya babar blaz. 

Berbeda sekali dengan Jakarta.  Apa pun yang dilakukan di Jakarta akan berdampak nasional. Akan beririsan dengan para menteri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun