Riedl telah mendahului kita, bertemu Sang Pencipta. Ada kenangan yang sangat indah antara Riedl dengan bangsa Indonesia. Terutama para pencinta sepak bola.Â
Sebagai salah satu penghargaan saya terhadap beliau nya, saya bikin wawancara imajiner bersama beliau. Cerita ini jelas fiktif. Sekedar untuk hiburan saja.Â
Saya (S) : Selamat pagi, Om Riedl.Â
Riedl (R) : Wah, di sini sudah tak ada lagi pagi, siang, sore. Selamat saja kalau begitu.Â
S : Sehat sehat saja walaupun tak lagi menjadi pelatih bola rupanya, Om?Â
R : (tersenyum) Ada ada saja, kau. (Mirip aksen batak)Â
S : Boleh tanya tanya tentang bola, Om?Â
R : Sebetulnya malaz bicara bola, tapi karena kau sudah datang dari jauh, dari dunia fana, kasihan juga.Â
S : Bagaimana bola di dunia?Â
R : Saya kemarin memperhatikan pertandingan Piala Champions. Bagus juga. Apalagi permainan Bayern yang mampu melumat Barca.Â
S : Kalau tentang MessiMessi?Â