Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Vaksin dari China, Mungkinkah Ditolak?

23 Agustus 2020   05:50 Diperbarui: 23 Agustus 2020   06:31 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan pada tahun 2018 pernah terjadi pengancaman dengan parang oleh orangtua yang anaknya hendak diberikan imunisasi MR (Measle Rubella).  Mereka menganggap imunisasi merupakan barang haram.  Produk yang digunakan untuk melemahkan agama tertentu. 

Catatan tersebut jelas masih terngiang jelas dalam telinga bangsa ini. Penolakan masif terhadap imunisasi dengan alasan keagamaan yang ngawur.  Sehingga, dalam persoalan penanggulangan covid 19 ini juga harus diantisipasi. 

Vaksin yang diujicoba di Bandung dalam tshap ketiga atau pengujian terhadap manusia, merupakan vaksin yang berasal dari Sinovac, Institut Produk Biologi Wuhan, China.  Apa yang akan dilakukan oleh para petualang politik yang demen banget mengeksploitasi kata "China" suatu saat ketika semua uji coba sudah berhasil dan tinggal penggunaan nya secara massal? 

Kelompok anti China memang ada. Dan mereka memanipulasi agama untuk kepentingan tersebut. Jika ada kata China pada produk vaksin, mereka akan merasa menemukan momentum untuk menghasut masyarakat agar menolak vaksin tersebut. 

Oleh karena itu, sebelum semua nya menjadi acak adut, mulai saat ini, pemerintah harud bergandeng tangan dengan para ulama yang berpikiran maju untuk membangun kesadaran akan arti penting vaksin bagi penanggulangan covid di negeri ini. 

Batasi ruang gerak petualang politik yang kemungkinan besar akan menggunakan cara apa pun demi tercapai nya tujuan politik mereka.  Dan jangan sampai ketidaktahuan masyarakat tentang sikap hukum agama dalam penggunaan vaksin ini, membuat masyarakat khawatir tentang kehalalan nya. 

Edukasi melalui berbagai macam saluran memang sangat diperlukan. Saat ini, masih banyak masyarakat yang kurang kritis terhadap berita hoak yang beredar melalui grup grup media sosial. 

Seperti Bu Tejo itu. Yang menganggap apapun berita di internet sebagai benar karena internet bikinan orang pinter. 

Sosok Bu Tejo merupakan sosok kebanyakan ibu ibu di pelosok pelosok negeri ini. Mudah termakan hoaks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun