Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pasangan Bajo Memperlancar Jalan Gibran

22 Agustus 2020   16:55 Diperbarui: 22 Agustus 2020   16:53 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika begitu banyak pasangan independen rontok di tengah jalan, pasangan Bagyo dan Supardjo atau dipanggil Bajo cukup mulus melenggang menjadi pasangan calon. Ada apa di balik itu semua? 

Pencalonan walikota Solo memang paling bikin bising perpolitikan negeri ini. Karena di situ ada Gibran. Bukan hanya karena dia seorang anak Jokowi yang kebetulan sekarang sedang duduk di Medan Merdeka Utara untuk periode kedua, tapi juga karena semua partai politik berduyun-duyun mendukung putra Jokowi (bukan putra presiden, karena presiden tak pernah kawin), hingga partai anak muda yang biasanya kritis pakai banget terhadap politik dinasti pun ikut mendukung tanpa kemaluan sedikit pun. Relatif hanya pks yang akhirnya plonga plonga sendiri tak bisa apa apa. 

Langkah Gibran memang menjadi lebih berat jika harus melawan kotak kosong. Persentase kemenangan harus 50 persen plus satu. Meraup 50 persen menjadi berat di tengah perlawanan terhadap Jokowi yang lumayan alot di Solo. Dukungan partai politik terhadap Gibran juga rata rata datang dari Jakarta atau DPP, sementara di DPC masih agak meragukan. Bahkan PDI-P sendiri tak mendukung Gibran tapi mendukung Purnomo untuk tingkat DPC tapi beda di DPP. 

Kehadiran pesaing atau paslon lain menjadi sangat dibutuhkan.  Agar kerja cukup sampai menjadi yang terbanyak saja. Lebih mudah ekan? 

Demikian itulah, yang kemudian memunculkan kecurigaan pada kehadiran calon independen Bajo di Solo. Ada yang butuh kerja ringan. Bukan pesaing pilkada tapi justru bantuan dalam pilkada. 

Semoga Bajo memang benar-benar pasangan hebat. Sebuah pasangan alternatif yang dapat saja menang karena pilihan dalam pilkada Solo hanya akan menjadi dua. Membiarkan politik dinasti atau memilih Pak RW dan tukang jahit yang peduli politik. 

Harus diperhitungkan benar oleh tim pemenangan Gibran. Jika para pengurus DPC partai partai Nasional hanya bekerja setengah hati karena tak enak dengan orang jakarta, maka seharusnya Gibran lebih mudah ditaklukkan. 

Tapi, bukan kerja mudah juga. PKS yang masih plonga plongo tak tahu hendak jalan ke mana pun belum tentu dukung pasangan independen ini untuk mewakili perlawanannya.  Apalagi orang biasa di Solo yang tentu nya masih bertanya tanya siapa dan hendak dikemanakan Solo oleh pasangan Bajo. 

Akan tetapi, nyang jelas, pasangan Bajo telah berjasa mrmperingan langkah Gibran menuju kemenangan dalam pilkada Solo saat ini. 

Di situ dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun