Setelah 75 tahun Indonesia merdeka, kita masih mendapatkan tantangan dalam hal ideologi. Â Pancasila sebagai ideologi negara masih belum membumi.Â
Tulisan Ariel Heryanto, di harian Kompas, beberapa hari lalu menghentakkan kesadaran saya tentang Pancasila sebagai ideologi negara. Â Sebuah tulisan yang mencerdaskan. Dan sangat penting untuk refleksi di hari ulang tahun ke-75 kemerdekaan negeri ini.Â
Pancasila di masa orde Baru memang menjadi momok karena Pancasila ditafsirkan sendiri demi kelanggengan kekuasaannya. Â Pancasila menjadi alat untuk menghantam musuh musuh politik Orde Baru. Â Setiap sikap kritis akan dianggap sebagai melawan Pancasila.Â
Akibatnya, Orde Baru akhirnya justru melenceng dari cita cita Pancasila itu sendiri. Â Sehingga tak ayal lagi, ketika waktunya tiba, Orde Baru pun tumbang.Â
Berarti pula tumbangnya Pancasila?Â
Sama sekali tidak. Â Pancasila tetap ada. Pancasila tetap kokoh.Â
Kita semua tahu, jika penggalian Pancasila dilakukan oleh para pendiri bangsa. Dan peran besar tentunya dilakukan oleh tokoh besar negeri ini, Soekarno.Â
Saya sendiri terkadang kurang mempelajari sejarah, karena saya besar dalam kungkungan otoritarianisme Orde Baru. Berpikir pun sudah diatur oleh Orde Baru. Jangan kan berpikir, cat rumah saja sempat diatur oleh Orde tersebut.Â
Dalam tulisan nya, Ariel menyadarkan saya dan mungkin juga generasi di atas saya, generasi yang Orde Baru pun tak tahu tentang sikap Soekarno sendiri tentang Pancasila.Â