Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Kompasiana Berasa Sepi?

8 Juli 2020   20:01 Diperbarui: 8 Juli 2020   20:00 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi Kompasiana premium. Sudah ngacir cepat.  Tapi, kok berasa sepi Kompasiana nya? 

Gak asik juga kalau baca Kompasiana yang polos polos aja. Alias Kompasiana yang tak ada iklan nya. Benar benar berasa ada yang hilang di sana. 

Menjadi premium dan harus bayar tak apalah. Tapi, mungkin jangan hilangkan semua iklan nya. Karena jadi hambar ngeliatin nya.  Ibarat makan, kok cuma nasi doang. 

Saya sendiri tak keberatan kalau di Kompasiana premium masih ada satu dua iklan yang nongol.  Biar ramai. Biar gak berasa sendirian saja. 

Yah, mungkin agak aneh. Hanya, saja, setelah merasakan selama beberapa hari tanpa iklan, hidup menjadi kurang warna.  Walaupun, kalau ada iklan juga gak pernah di-klik, tapi berasa ada warna lain. Ada makhluk lain yang menemani kita ketika membaca Kompasiana sendirian. 

Boleh ya? Boleh kan? Kalau iklan ditayangin film Kompasiana premium.  Walaupun tak perlu banyak banyak. Cukup satu dua sebagai teman membaca. 

Kalau kebanyakan. Terlalu ramai. Konsentrasi juga kurang fokus. Kalau gak ada sama sekali juga berasa banget sepinya. Pas-nya, ada tapi sedikit atau gak usah banyak banyak. 

Cuma usul. Diterima sukur. Gak diterima, awas ajah! 

Oke ya? Gitu ajah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun