Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Istri Tak Mau Berhubungan Badan di Malam Pertama?

13 Juni 2020   07:12 Diperbarui: 21 Juni 2020   05:20 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pengantin baru pasti berharap keindahan malam pertama. Bahkan, malam pertama selalu menjadi kenangan sepanjang masa. 

Namun nasib sial menimpa Kamdi. Pengantin baru yang sudah seminggu belum bisa belah duren juga. Padahal, dia kawin udah telat. Usia kepala tiga baru berani meminang gadis satu kampung nya.  Gadis berusia tujuh belas tahun. Baru tamat SMA. Dan belum pernah pacaran. 

Nah ini juga menjadi kebanggaan Kamdi sekaligus malapetaka. Istrinya selalu ketakutan, padahal baru pada tahap pemanasan.  Baru mulai naik, Kamdi harus menurunkan lagi. 

Hingga sampai hari kedelapan.  Berarti sudah seminggu belum menikmati malam pertama. Padahal teman teman yang ketemu di jalan selalu senyum senyum dan tanya, "Gimana durennya, Kam? "

Di malam kedelapan. Benar benar malam kedelapan. Masih ingat betul Kamdi peristiwa itu.  Kira kira tengah malam pukul 01.16.05 (pukul satu lebih enam belas menit lebih lima detik). 

Salamah, istri Kamdi, terbangun. Karena istrinya terbangun, Kamdi yang belum tertidur bertanya, "Mau le mana, Yang? "

"Mau kencing, " jawab Salamah agak malas. 

"Aku juga pengin kencing. Tapi aku mager ke kamar mandi. Takut ketahuan ibumu. Boleh nitip, Yang? " tanya Kamdi. 

"Bagaimana caranya? " tanya Salamah kembali ke tempat tidur. 

Kamdi pun mengajari Salamah cara menitipkan kencingnya. Salamah sendiri belum begitu sadar, ketika suara dengus Kamdi semakin lama semakin berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun