Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Burungku Belum Bertelor Juga

3 Maret 2020   10:14 Diperbarui: 3 Maret 2020   10:18 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari anakku yang minta dibeliin burung, setelah seharian main ke rumah teman dan temannya tersebut memiliki burung parkit jinak yang manja hinggap di tangan, pundak, dan kepala nya. 

Minta nya pake uring-uringan pula.  Pokoknya setiap kali ngobrol langsung ke burung, burung, dan burung. Sepertinya akan segera terjadi kiamat jika burung itu tak juga ada di rumah nya. 

Bosen juga ibunya. Sepulang kerja mampir ke tukang burung, dan dibelikan nya sepasang parkit sekaligus kandangnya. 

Bahagia nya anakku. Jingkrak jingkrak segala.  Saking senang nya, tuh burung tidurnya bareng sekamar dengan si boy, anakku.  Pagi dan sore dibersihkan. 

Suara nya enak juga. Aku ikut menikmati. Apalagi saat senja tiba. Sambil menikmati kopi panas, suara burung itu seperti suara telpon pacar. Mengundang. 

Tapi namanya anak, cuma dia hari sudah kelihatan bosan nya. Burung itu mulai dicuekin.  Dia mulai sibuk lagi dengan HP nya. 

Akhirnya, aku buatin kandang di samping rumah. Takut juga kalau kotorannya dapat mengganggu kesehatan kita.  Masa kita harus rela sakit demi burung? 

Ah, ternyata lumayan juga dana yang dibutuhkan.  Untung ada rejeki datang, sehingga tak mengganggu anggaran rutin. 

Dan jadilah kandang burung itu. Lengkap dengan tempat makan dan rumah kecil untuk bertelor.  Kata orang, burung parkit selalu cepat bertelor dan telornya lumayan banyak.  Dalam hitungan bulan saja, katanya, bapak pasti akan kewalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun