Tak apalah kalau hari ini aku baru cerita tentang Bromo. Mungkin sudah sangat membosankan bagi mereka yang sudah berkali-kali ke Bromo. Tapi bisa jadi, dapat juga ikut menyumbang bagi mereka yang belum ke Bromo. Sekadar bagi pengalaman.Â
Rombongan kami ada 10 orang. Â Sehingga untuk naik ke Bromo, kami menyewa 2 Jeep. Satu jeep maksimal 5 orang agar ke Bromo nyaman.Â
Agak menjadi persoalan, ketika koper kami harus dibawa juga, karena pascabromo langsung ke Batu. Â Bagaimana membawa koper yang jumlahnya 4 biji dengan beberapa tas pula?Â
Untung, salah satu Jeep punya rooftop sehingga koper dapat ditaruh di atap jeep. Â Dan pukul 11 kami sudah bangun dan bersiap. Kabarnya jam 24, mobil jeep sudah siap di depan rumah.Â
Tak masalah, rombongan sudah siap sebelum jam 24. Saat jeep datang, langsung koper diangkat ke atap jeep. Â Lima orang di jeep 1,dan 5 orang lagi di jeep 2.
Gooooooo....... Bromo....!Â
Baru sekitar lima ratus meter, muncul masalah, baut rooftop kendor, tapi pak supir membawa perlengkapan komplit dan perbaikan lancar dilakukan. Â Tapi, baru berjalan sekitar 200 meter terjadi masalah serupa.Â
Akhirnya, satu orang dari jeep 2 terpaksa pindah ke jeep 1. Â Koper dipindahkan ke bangku depan jeep 2.
Dari kota Malang kami tak langsung dibawa ke Bromo lewat jalur Malang. Â Kami justru diajak ke Bromo melalui jalur Pasuruan. Tak apa. Â Apalagi alasan sopir, jalur Pasuruan lebih baik daripada jalur Malang.Â
Namanya belum pernah lewat kedua jalur tersebut, kami pun pasrah "bongkokan". Yang penting nyampe Bromo dengan aman dan nyaman.Â
Sampai di tempat melihat sunrise, sekitar pukul 03.30 dan di atas sudah ramai. Â Kami mampir ke toilet. Selain untuk buang air agar dapat melihat matahari terbit dengan asik, kami juga berwudu untuk salat Subuh. Kewajiban yang satu ini tak boleh tertinggal.Â