Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jika Anies Ingin ke Medan Merdeka Utara, Anies Tak Mungkin Jalan Kaki

26 Desember 2019   07:24 Diperbarui: 26 Desember 2019   07:24 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi Gubernur di Jakarta memang strategis banget sampai saat ini.  Balaikota yang berada di Medan Merdeka Selatan, sangat dekat, hanya terhalang Monas jika ingin menuju Medan Merdeka Utara. 

Anies Baswedan sekarang sudah bermukim di Medan Merdeka Selatan, sebagaimana Jokowi 2014 lalu. Jika Jokowi bisa, kenapa Anies tidak? 

Melihat gerak gerik politik yang diperankan oleh Anies selama ini, petunjuk perjalanan menuju Medan Merdeka Utara sedang dibangun pelan pelan.  Akan tetapi, tidak bisa hanya mengandalkan dukungan dari mereka yang telah mengusungnya di DKI, karena sangat tidak cukup.  Selain merawat mereka, Anies harus melebarkan sayapnya ke daerah-daerah lain. 

Lebih penting lagi, Anies harus mampu merebut Jakarta dua kali. Hal ini, berkaitan pemilu presiden baru akan terjadi jauh setelah periode pertama Anies di Balaikota. 

Permasalahannya, belum pernah terjadi, ada yang mampu duduk di Medan Merdeka Selatan selama dua kali.  Senjata melawan Ahok akan tumpul sama sekali jika lawan mainnya sesama muslim. Bahkan kelemahan dari mereka yang berposisi sebagai incumbent selalu sudah terlihat kelemahan nya dengan jelas dan tai mungkin memberi janji lagi. 

Persoalan wakil gubernur menjadi lebih krusial lagi.  Jika untuk memilih wakil gubernur saja, Anies tumpul berhadapan dengan partai politik, bagaimana bisa Anies membuat kendaraan untuk ditumpangi nya menuju Medan Merdeka Utara? 

Partai yang masih setia kepada Anies, saat ini, relatif tertinggal PKS.  Dan kesetiaan PKS akan diuji ketika Anies mampu atau tidak mampu mencari teman sejalan. 

Gerindra sepertinya tak mungkin diharapkan lagi setelah kumpul kebo dengan PDIP.  Gerindra sepertinya sudah mengincar koalisinya sendiri di tahun 2024 nanti. 

Kemungkinan yang bisa ditarik hanya Nasdem.  Hanya saja, Nasdem juga punya agenda politik sendiri.  Jika mereka hanya berdua dengan PKS seperti rangkulan erat Paloh kepada Presiden PKS yang bikin cemburu presiden jokowi, maka Nasdem juga akan berpikir ulang. 

Sebelum berpikir berjalan menuju Medan Merdeka Utara, Anies memang harus memikirkan kendaraan yang hendak dinaikinya.  Karena, walaupun posisi nya dekat dan bisa berjalan kaki, tapi tak mungkin Anies berjalan kaki melewati Monas. 

Oleh karena itu, Anies harus bisa mendamaikan parpol dalam menentukan wakil gubernur DKI Jakarta.  Kalau menentukan wakil gubernur saja tak mampu, lupakan jalan menuju Medan Merdeka Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun