Kasihan betul nasib anak-anak negeri ini.
Kelahiran kurikulum baru memang selalu menjanjikan keindahan. Â Kurikulum 84, kurikulum 94, kurikulum 2004, kurikulum 2013, semuanya selalu dengan cara mengatakan kurikulum lama sudah tidak mewadahi tuntutan zaman. Â Tapi, Kurikulum yang baru dilahirkan juga selalu penuh bolong-bolong.
Sebetulnya, kekurangan sebuah kurikulum memang wajar. Â Tak ada yang sempurna. Â Hanya saja, Kurikulum 2013 yang lahirnya tampak dipaksakan dan sampai hari ini juga beberapa kali direvisi tapi tetap saja terlalu banyak guru yang belum paham. Â Bulan November ini sedang terjadi pelatihan masal Kurikulum 2013, hal ini menandakan bahwa di bawah, kurikulum ini belum dipahami juga.
Akibatnya, kelas-kelas itu selalu seperti dulu kala.
Nadiem pasti akan mengganti kurikulum. Â Hanya saja, tolong dipikirkan secara matang. Â Jangan sampai anak-anak negeri ini cuma menjadi korban uji coba belaka. Â Jangan sampai nanti kurikulum itu hanya indah di kertas para pakar tapi di lapangan tak ada implikasi apa-apa kecuali dana pelatihan kurikulum baru yang selalu fantastis.
Jangan sampai Nadiem cuma terjebak, ganti menteri ganti kurikulum doang. Â Karena dari semua kurikulum, gurulah faktor penentu. Â Sudah seperti apa guru kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H