Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

AHY dan Politik Tanpa Dendam

8 Juni 2019   07:58 Diperbarui: 8 Juni 2019   08:01 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Silaturahmi AHY ke Presiden Jokowi dan ke Megawati merupakan sikap politik kebangsaan yang perlu diapresiasi.  Politik harus disepikan dari balas dendam.  Karena politik adalah sebuah senin mengelola negara. 

Politik mati matian tidak akan pernah menguntungkan siapa pun.  Justru rakyat yang akan mengalami banyak kerugian.  Perseteruan dua gajah,  pelanduk yang menderita. 

Membangun bangsa tak bisa sendirian.  Bangsa ini perlu kebersamaan.  Politik harus dilandasi oleh kepentingan yang lebih besar bukan malah pengin mati semua jika bukan saya yang berkuasa. 

Ada kelompok yang tidak senang terhadap langkah politik AHY.  Mereka itulah kelompok yang hanya menginginkan kekuasaan diri nya.  Atau jika tidak, lebih negeri ini hancur.  Kelompok petualang politik yang juga tak lain pengusaha hitam, politikus hitam,  dan para perampok negeri. 

Bagi mereka tak ada pilihan kebersamaan.  Upaya kerja sama untuk masa depan bangsa malah dinyinyirin sebagai penghianat.  Mereka terlalu takut pada kekalahan.  Apalagi mereka menduga,  akan terjadi pengembalian besar besaran harta harta haram mereka yang selama ini disimpan di luar negeri. 

Kita semua tahu,  jika hubungan antara SBY dengan Megawati memang tidak harmonis selama ini.  Tapi,  demi bangsa,  seharusnya yang demikian tak perlu diteruskan. 

Sehingga,  silaturahmi yang digagas oleh AHY menjadi sesuatu yang penting.   Tak ada dendam dalam politik.  Politik adalah senin mengelola negara. 

Mari kita lawan mereka yang mati matian menggunakan politik hanya untuk kekuasaan diri belaka atau menganggap kalau tidak begitu makan negara dihancurkan nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun