Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ngajak Demo Itu Gampang

15 Mei 2019   17:31 Diperbarui: 15 Mei 2019   17:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa susah nya ngajak demo?  Diiming-imingi nasi bungkus juga banyak yang mau.   Ditakut takutin negeri ini akan dikuasai Cina, juga berbondong-bondong.   Dibilang ada yang main curang terus biar seru diberi takbir, juga mereka semangat. 

Orang orang bodoh itu gampang dibodohi.   Karena mereka gak mau berpikir sedikit kritis.   Persoalan apa pun jika dibungkus agama akan dianggap kebenaran.   Takbir dan jihad dijual murah. 

Provokator paling demen sama orang goblok.   Dibikin isu aneh aneh juga percaya.   Malas mikir.  Padahal kalau mikir dikit aja,  mereka akan tahu kalau mereka dibohongin. 

Sulit itu ngajak ke perpustakaan.   Dikasih apa pun tak ada yang mau.   Jangan cuma nasi bungkus,  lebih dari itu juga tak dilirik.   Padahal, dengan datang ke perpustakaan mereka akan menjadi pinter.   Akan bisa membedakan mana bohong mana benar. 

Tapi bodoh juga bermanfaat.   Makelar pendemo,  tak mungkin menyasar orang pinter.   Mereka pasti menyasar orang bodoh yang memah mudah dibohongi. 

Jangan bangga kalau Anda bisa berdemo dengan diikuti ribuan orang.   Mereka hanya orang bodoh yang kau bodohi. 

Aku acungi empat jempol jika Anda bisa mengajak sepuluh orang datang masuk perpustakaan dan membaca buku.   Anda telah membuat orang lain pinter. 

Ah,  cuma demo.  Ah,  cuma people power

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun