Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengorbanan Buni Yani

15 November 2017   11:26 Diperbarui: 15 November 2017   11:31 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegairahan Buni Yani dalam menghadang Ahok menjadikan dirinya harus bersiap menghuni hotel prodeo.  Sekarang belum, memang.  Tapi, langkah ke sana, sudah tertulis di buku nasib Buni Yani.

Pengorbanan. Itulah riwayat orang-orang kecil.  Begitu banyak orang-orang kecil berkorban dan dikorbankan.  Setelah itu sejarah melupakan orang-orang kecil.  Sejarah hanya ditulis untuk mengenang orang-orang besar.

Buni Yani cermin dari sebuah upaya untuk menghadang Ahok.  Buni Yani hanyalah orang-orang yang mengorbankan dirinya demi orang lain.  Dalam hal ini, pemenang pilgub DKI.

Apakah pengorbanan Buni Yani di hotel prodeo akan dikenang?

Tak!  Tak akan ada yang mengenangnya.  Buni Yani akan dilupakan oleh siapa pun.  Bahkan oleh mereka yang mendapatkan kekuasaan berkatnya.  Nikmati sendirilah kau!

Kasihan anak-anak Buni Yani.  Kasihan keluarganya.  Pasti akan terdampak oleh nya.

Maka, sebaiknya kita selalu berpikir jernih.  Politik terkadang begini.  Karena apa yang dilakukan Buni Yani juga membuat Ahok harus mendekam di hotel prodeo.  Memancing keruhnya kehidupan berbangsa.

Dan orang lain yang duduk di singgasana.  Melupakan segalanya.  Apalagi cuma seorang Buni Yani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun