Negeri ini belum baik. Â Tapi negeri ini sudah berjalan menuju ke arah yang baik. Â Dan ini harus terus dipelihara. Â Dan ini harus selalu dilakukan. Â Karena harapan telah lama ditenggelamkan.
Banyak masalah, sudah pasti. Â Tak perlu ditangisi. Â Dan jangan dibiarkan hanya dengan harapan masalah akan pergi sendiri. Â Sikap pasrah yang akan menuai penyesalan karena kita sering sadar pada saat sudah terjerumus pada kekalahan yang menyakitkan.
Infrastruktur tak maju-maju. Â Hampir semua infrastruktur kita ketinggalan. Â Bahkan dari negeri tetangga, yang merdekanya saja di belakang kita. Menyedihkan!
Pemimpin selalu banyak bicara. Â Menebar janji hanya untuk diingkari. Â Menebar pesona seolah-olah sudah kerja walau cuma bisa bikin rencana dan rencana.
Jangan tanya tentang manusia manusia terkutuk di Senayan. Â Yang bekerja bukan untuk menyelesaikan masalah. Â Mereka justru giat membikin dan menimbun masalah. Â Manusia-manusia memuakkan yang seharusnya dilenyapkan saja dari muka bumi ini.
Jokowi. Â Bukan turunan orang hebat. Â Jokowi hanya rakyat biasa. Â Rakyat yang seperti terlulis dalam puisi Hartoyo Andangjaya. Â Seperti kita. Â Sehingga mampu dan merasakan denyut nadi kita. Â Karena senasib. Â Terlantarkan oleh yang namanya pemimpin.
Jokowi hadir untuk menyelesaikan. Â Tak peduli kata para setan. Â Yang dipikirkannya hanyalah Indonesia yang sejahtera.
Infrasrtuktur dibangun masif. Â Bahkan infrastruktur yang sudah 40 tahunan terbengkalai seperti di Jawa Timur, dicobanya untuk direalisakan kembali. Â Untuk tidak menyinggung waduk di banyak tempat. Â Dan juga tol, pelabuhan.
Saya hanya bisa berdoa. Â Semoga Jokowi dan keluarga bisa terus diberi kesehatan untuk membangun negeri ini. Â Menjadikan rakyatnya sejahtera. Â Yaitu kita semua.
Mari kita dukung!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H