Kebahagian itu tak perlu dicari jauh-jauh. Â Kebahagian itu ada di hati. Â Kata-kata yang sering menjadi sebuah petuah dan masih memiliki relevansinya hingga kini.
Ada sebagian orang yang menganggap kebahagian itu uang. Â Kalau kita banayk uang maka kita pasti akan bahagia. Â Mengapa ada yang berpendapat seperti itu? Â Karena dia sedang tak punya uang. Â Namun, jika ia sudah punya uang, banyak pula uangnya, ia justru akan pusing akan untuk apa uang itu. Â Kadang malah uang banyak itu yang menjadi pangkal pertengkaran antarsaudara. Â Lalu, ,masihkah menganggap uang sebagai sumber kebahagiaan?
Kebahagiaan itu kalau kita bisa pergi ke mana-mana.
Benarkah? Â Ada orang yang bermimpi ingin mengunjungi tempat-tempat yang begitu banyak, tapi baru satu tujuan yang dikunjungi, keluhannya sudah bertubi-tubi. Â Pegallah, capeklah, dan sejuta alasan yang sebelum pergi tak pernah dipikirkannya. Â Belum lagi keluhan tentang uang yang sudah menipis padahal tanggal gajian masih lumayan panjang.
Saya ini termasuk orang rumahan. Â Dulu, saat masih sendiri, saya lebih suka di rumah daripada jalan-jalan. Â Ada faktor dompet yang tipis, tapi faktor kemanfaatan lebih sering lebih mengedepan. Â Ngapain capai-capai naik gunung kalau hal itu bisa dilakukan dengan berimajinasi.
Kebahagian di rumah ini akhirnya melahirkan aneka karya. Â Ada cerpen, ada puisi, ada juga novel. Â Lahirnya karya-karya itu juga berdampak pada kebahagian yang tiada tara.
Lalu, apakah setelah berkeluarga, anak-anak juga memiliki hasrat yang sama?
Tidak sama persis. Â Tapi masih dalam tema yang sama. Â Anak-anak juga sudah menganggap kalau kebahagiaan itu hal yang sederhana. Â Kebahagiaan itu sangat dekat dengan kehidupan kita. Â Kebahagiaan itu ada di sekeliling kita. Â Kita saja yang tinggal memutuskannya: Â Apakah kita akan bahagia?
Lebih sering kami menikmati libur di rumah. Â Walau, kami tetap menganggarkan tabungan untuk sekali-sekali wisata ke tempat-tempat tertentu, akan tetapi, liburan tetap lebih banyak kami habiskan di rumah.
Apa bahagianya liburan di rumah?
Pagi. Â Kami semua bangun selalu sebelum waktu Subuh tiba. Â Salat kadang dilakukan berjamaah, kadang dilakukan sendiri, kalau aktivitas agak sulit menyatukan. Â Program solat wajib berjamaah memang hanya dilakukan pada saat Salat Magrib atau Isya. Â Ba'da Subuh, kami sudah berpecar ke tempat masing-masing. Â Sehingga sapaan dan jumpaan hanyalah sebuah kilasan.