Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Artikel Utama

Putra Mahkota yang Hilang

9 April 2015   15:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putra Mahkota menyetujuinya.  Putra Mahkota kemudian menjadi raja.  Tapi, ia menjadi raja yang jujur.  Setiap hendak tanda tangan surat keputusan, Baginda Raja Baru di kerajaan Lembasari selalu membaca isi surat keputusan yang diketik oleh bawahannya.  Ia takut kalau sampai terjadi peristiwa di sebuah kerajaan lain, saat rajanya asal paraf saja kepada surat keputusan yang diajukan bawahannya. Dan ternyata surat keputusan itu berisi tentang uang muka pembelian kuda untuk para pejabat sehingga raja kerajaan sebelah itu dikecam oleh rakyatnya sendiri bahkan dikecam pula oleh koran-koran berbahasa asing.  Kasihan, kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun