Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bersatulah Koruptor-Koruptor Indonesia!

10 Desember 2011   02:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:36 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sialan!  Betul-betul sialan!  Si anak bawang itu bikin ulah lagi.  Ia betul-betul musuh kita.  Maka tak ada jalan lain, kecuali kita lakukan strategi bersama.  Keroyok sampai bonyok.  Sampai termeek-meek kapok!  Ya, rupa-rupanya dia tak tahu kalau kita sudah bersatu.  Dan kalau kita bersatu, tak akan ada yang dapat mengalahkan kita.  Apalagi si Denny anak kemarin sore itu.

Maka bersatulah para koruptor dan calon koruptor.  Jangan sampai ada dari kita yang dijerat hukum.  Kalau apes terjerat, ya kita bela melalui remisi.  Tanpa kerja sama, kita akan merana.  Dengan kerja sama, musuh kita akan binasa.

DPR, saya tak tahu lagi harus menerjemahkannya sebagai apa.  Tapi kengototannya melawan kemhukham atau lebih tepatnya Denny Indrayana begitu kentara.  Kentara bahwa DPR bukan lagi mewakili rakyat.  DPR sedang berjuang membela kawan-kawannya.  Yang kebetulan tertangkap sebagai koruptor.  Kata Mas Cahyo seperti dikutip Kompas hari ini ada 102 orang terkena pengetatan remisi.  Tapi Cahyo gak mikir kalau ada 200 juta lebih rakyat Indonesia yang disengsarakan oleh para koruptor itu.  DPR kok membela koruptor dan membiarkan rakyat yang menderita karena korupsi?  Maka saya tak bisa menggerakkan jari-jari untuk menulis DPR sebagai wakil rakyat.  Preeeetttt....!

Lalu siapa yang membela rakyat?  Setelah para koruptor bersatu padu?

Marilah kita, rakyat Indonesia...bersatulah, hadapi para koruptor itu, walau mereka bilang wakil kita!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun