Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Osama Bertempur dengan Ketidakadilan

5 Mei 2011   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya tidak setuju dengan kekerasan yang dikobarkan Osama.  Juga kekerasan yang dilakukan oleh Obama.  Jelasnya, saya adalah salah satu penduduk dunia yang tak setuju kekerasa.

Tapi, aku setuju dengan perjuangan Osama untuk keadilan dunia.  Ketidakadilanlah yang menjadi pemicu segala macam kekerasan.  Karena ketidakadilan memang kekerasan juga tapi dilakukan secara halus, dilakukan oleh yang kuat terhadap yang lemah.

Maka tak mungkin berpengaruh kepada keamanan dunia saat Osama telah dilautkan oleh Obama.  Tak mungkin dunia mendadak sontak aman saat Osama menemui Yang Maha Kuasa.

Kalau AS hanya memburu Osama tanpa mengaca diri atas ketidakadilan yang dilakukannya selama ini.  Negara-negara maju juga tak pernah rela melihat tetangganya agak kenyang sdikit saja.  Seakan mereka yang telah ditakdirkan kaya dan orang-orang di negara miskin juga sudah ditakdirkan-Nya.  Maka akan muncul Osama-Osama muda.  Osama-Osama yang frustasi melihat ketidakadilan bersliweran di depan mata.

Jika AS ingin menjauhkan ketidakdilan maka akan aman dunia.  Maka tak laku Osama pidato sebagus apa pun.  Tak akan ada anak muda frustasi yang rela bunuh diri.

Bukan hanya di dunia.  Frustasi atas ketidakadilan juga meruyak di negeri ini.  Maka Osama tak ada apa-apanya.  Osama hanya lambang dari keberanian melawan ketidakadilan.  Ketika kadilan menggantikan ketidakadilan maka tak ada perjuangan lagi.  Tak ada bom lagi.

Mari kita mulai untuk bersikap adil karena keadilanlah yang menjadi kunci keamanan dunia.  Bukan.  Sekali  lagi, bukan melautkan Osama maka dunia aman tapi keadilanlah yang akan melautkan siapa pun yang masih mengusung kekerasan di pundaknya.

Osama telah tiada.  Tapi ketidakadilan masih di depan mata.  Hatiku pun was-was akan bom yang bersemai dari ketidakadilan ini.

Semoga kita semua menyadarinya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun