Saya memiliki beberapa opini dan kritik terhadap praktik negosiasi dan lobi yang dilakukan ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kepada beberapa pihak untuk melangsungkan pertandingan Persija vs Persib dengan penonton.
Mengenai praktik lobbying yang dilakukan oleh Prasetyo Edi Marsudi, beliau menggambarkan bagaimana sosok asli pemimpin yang mendengarkan suara para rakyatnya. Bukan itu saja, pak Prasetyo Edi Marsudi juga menggambarkan bahwa pemerintahan di Indonesia masih kuat dan  bagus.
Seorang pemimpin yang mendengarkan rakyatnya adalah sosok yang sangat penting dan efektif dalam memimpin. Mendengar suara rakyat tidak hanya berarti mendengar secara fisik, tetapi juga berarti memahami dan menghormati aspirasi dan kepentingan mereka. Dalam konteks ini, seorang pemimpin yang mendengarkan rakyatnya memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari yang lain:
Pertama, seorang pemimpin yang mendengarkan rakyatnya memiliki kemampuan mendengar yang baik. Mereka tidak hanya mendengar secara fisik, tetapi juga memahami dan menghormati aspirasi dan kepentingan rakyat. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami berbagai perspektif dan mempertimbangkan kepentingan bersama dalam keputusan yang diambil.
Kedua, seorang pemimpin yang mendengarkan rakyatnya memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat. Mereka tidak hanya mempertimbangkan kepentingan mereka sendiri, tetapi juga kepentingan rakyat. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi rakyat dan membuat keputusan yang efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ketiga, seorang pemimpin yang mendengarkan rakyatnya memiliki kemampuan untuk membangun kepercayaan dan dukungan rakyat. Mereka tidak hanya mendengar suara rakyat, tetapi juga memahami dan menghormati aspirasi dan kepentingan mereka. Mereka memiliki kemampuan untuk membangun kepercayaan dan dukungan rakyat dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Ketiga hal diataslah yang menjadi faktor pendukung pak Prasetyo Edi Marsudi dalam melakukan lobbying tersebut.
Praktik negosiasi dan lobi yang jelas transparansinya dan terstruktur akan mendapatkan hasil yang positif bagi kedua belah pihak. Hal ini disebabkan apabila kedua belah pihak ingin mengambil keuntungan yang sama atau win-win solution.
Selain itu, masalah distribusi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat yang merata memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak. Praktisi lobi haruslah mementingkan keuntungan semua pihak yang dimana akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Dengan penjalasan di atas, saya ingin memberikan kritik terkait lobi yang dilakukan pak Prasetyo Edi Marsudi.