Mohon tunggu...
Mochamad Ridwan Septian
Mochamad Ridwan Septian Mohon Tunggu... Guru - guru mata pelajaran/kapala lab kom/ sman 1 tenjo

bermain bola/ senang bergaul/ pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Study Kasus PPG dalam Jabatan K1 G2 2023

30 November 2023   13:50 Diperbarui: 30 November 2023   13:56 3307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 A. Study Kasus 

Selama peraktik pengalaman pembelajaran berdasarkan pada siklus 1 dan 2 Salah satu faktor yang paling signifikan terhadap rendahnya motivasi belajar siswa adalah kurangnya relevansi dengan kehidupan nyata dan tujuan yang diharapkan siswa. Jika siswa tidak melihat nilai-nilai atau tujuan dari apa yang mereka pelajari, mereka cenderung tidak termotivasi untuk terlibat dengan materi tersebut. Yang menjadi factor rendahnya motivasi belajar siswa adalah lingkungan kelas yang kurang mendukung terutama pada sarana prasaran dan metode pengajaran yang tidak efektif, Dan siswa yang tidak menerima dukungan pada aspek emosional sosial yang memadai dari keluarga atau dari guru mungkin kesulitan untuk tetap termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar pada siswa sangat penting karena hal ini dapat mempengaruhi kinerja guru dan keberhasilan guru kepada siswa di masa depan. Ketika siswa kurang termotivasi untuk belajar, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. 

B. Analisis Situasi 

Berdasarkan hasil observasi peraktik penglaman pembelajaran salah satu factor yang menjadi peyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada bagian kondisi lingkungan sekolah terutama pada fasilitas atau sarana dan prasaran yang berkaitan dengan pembelajaran TPACK atau pembelajaran yang berbasis teknologi terutama pada jaringan internet yang secara kapasitas kecapatan akses sangat lambat sehingga siswa kurang berpartisipasi dan kurang termotivasi sehingga Kurangnya pemahaman siswa terahadap keterampilan atau pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi. Tidak adanya umpan balik yang baik dari guru dan teman sebaya dan tingkat pemahaman guru terhadap model dan pendekatan pembelajaran sehingga siswa kurang berpartisipasi dan termotivasi dalam pembelajaran maka perlu adanya refleksi guru. PPG Dalam Jabatan Katagori 1 Angkatan 2 LPTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Peran guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa harus bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan dikelas, memanfatkan teknologi tepat guna agar siswa dapat mudah mengakses media pembelajaran, menerapkan model dan pendekatan yang relevan dengan minat siswa berdasarkan dari analisis observasi yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran adalah guru, rekan sejawat, kepala sekolah, siswa dan orang tua murid untuk menciptakan suasana pembelajaran yang berpihak pada murid adapun hambatan dan tantangan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam meningkatkan akses jaringan internet dan guru belum memahaminya model dan pendektan pembelajaran yang berpihak pada murid atau siswa sehingga siswa kurang termotivasi dan berpartisipasi dalam pembelajaran dikelas. 

C. Alternatif Solusi 

Langkah aksi nyata yang saya lakukan pada pengalaman pembelejaran dalam mengahadapi tantangan dan hambatan merancang pembelajaran yang pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis TPACK menjalin komunikasi dengan kepala sekolah untuk meningkatkan kapasitas kecepatan akses internet sehingga siswa dapa mengakses pembelajaran yang disediakan pada google site dan tersedia media atau alat seperti leptop atau gawai (handphone) pada siswa sehingga pembelajaran akan lebih menarik sehingga peserta didik dapat termotivasi dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta, seperti hal nya sebagai guru harus mempersiapkan media pembelajaran yang disajikan pada google site link aksesnya diberikan kepada siswa sehingga siswa dapat memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai karena pada google site sudah disediakan menu-menu atau item yang sudah disiapkan seperti halnya modul ajar, presensi, konten pembelajaran, Lembar kerja siswa. Sehingga siswa dapat mengakses pembelajaran dimana pun dan kapan pun sehingga memudahkan guru dan siswa untuk selalu belajar dan siswa sangat termotivasi dan berpartisipasi aktif pada pembelajaran pengalaman saya pada saat pembelajaran disiklus 1 adapun media pembelajaran diberikan melalui link google site : https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/sosio10/halamanmuka/modul-pemebelajaran adapun model pembelajaran dan pendekatan yang dilaksanakan dengan model problem base learning dengan pendekatan saintifik pada materi gejala social pada mata pelajaran sosiologi kelas 10 fase e Tidak hanya itu untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa agar mau berpartisipasi dalam pembelajaran harus melakukan aksi nyata pada PPG Dalam Jabatan Katagori 1 Angkatan 2 LPTK UNIVERSITAS NEGERI MALANG siklus 2 yang berbeda untuk mengetahui atau menjawab tantangan dan hambatan pada pembelajaran seperti halnya ketepatan dalam menentukan model dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan dikelas oleh guru terhadapat siswa terhadap kebutuhan atau minat belajar siswa maka dari itu pada aksi nyata siklus 2 saya menggunakan model dan pendekatan yang berbeda pada aksi nyata siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran problem base learning dengan pendekatan roll playing atau bermain peran pada materi interaksi sosial dikelas 10 mata pelajaran sosiologi pada fase e sehingga siswa akan tertantang dan melibatkan siswa secara langsung sehingga siswa termotivasi dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. 

D. Evaluasi 

Dari hasil aksi nyata pada perakek pengalaman belajar ini memberikan hasil dan dampak yang positif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan partisipasi siswa kelas 10 mata pelajaran sosiologi terutama pada pemanfaatan teknologi pada media pembelajaran google site ini memberikan hasil dan dampak seperti hal nya, media pembelajran yang lebih praktis dan efektif, menarik dan interaktif, dapat meningkatkan keterampilan siswa, kolobrasi antara guru dan siswa, adanya respontif siswa pada setiap pembelajaran. serta ketepatan dalam menentukan model dan pendekatan pembelajaran ini akan berdampak pada hasil pembelajaran sepertihalnya model pembelajaran problem bases learning (PBL) dangan pendekatan roll playing seperti Meningkatkan keterlibatan siswa, Meningkatkan keterampilan kerjasama dan komunikasi, Meningkatkan pemahaman materi pada siswa. Ini merupakan hasil dan dampak pada aksi nyata peraktek pengalaman lapangan yang saya lakukan disekolah saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun